Rabu, 26 Desember 2012

Bisakah Indonesia Swasembada Pangan?


Oleh : Jakob Siringoringo. Hingga triwulan pertama tahun ini, berita pangan yang terlihat dari keadaan petani masih menandakan ketahanan pangan rapuh. Indikasinya adalah negara agragris ini sampai kini tetap mengimpor beras dari negara tetangga, Vietnam. Mungkin tepat jika ada adagium yang berkata: beras tani Indonesia kini telah pindah ke Vietnam.
Adagium ini mengemukakan bahwa rasanya tidak percaya negara agraris sebesar ini, harus mengimpor beras yang nota bene profesi warga negaranya mayoritas adalah petani. Di mana sejatinya, petani (: pertanian) dapat disebut sebagai soko guru perekonomian bangsa yang mandiri.

Pemiskinan 

Pemiskinan petani secara terus-menerus masih terjadi. Realita yang terjadi demikian sehingga sampai saat ini. golongan petani selalu dicap miskin. Gagal panen, lahan tadah hujan sepi dari air, secara kondisi merupakan gangguan faktor alam, dan hal-hal yang menjadi faktor buatan manusia seperti hilangnya pupuk di pasaran, dll. Bahkan petani pun kini tenggelam dalam hutang sebelum panen padi yang diharapkan menutupi.

Ketahanan pangan menjadi persoalan serius harus dihadapi bangsa. Tapi apa daya, ketika Vietnam telah mengekspor berasnya ke mana-mana, Indonesia malah mengkonversi lahannya ke perkebunan. Suatu ironi yang berkembang hanya demi kepentingan pemodal dan kongkalikongnya. Nasib inilah yang membuat para petani kita harus gigit jari, mengencangkan ikat pinggangnya menahan lapar.

Ironi dan pertanyaan mahaaneh begini: mungkinkah negeri ini akan swasembada pangan, tanpa embel-embel impor? Ketawa cekikikan adalah jawabannya yang mengisyaratkan kekecewaan mendalam terhadap bangsa yang memegahkan diri di "luar" sebagai tanggung jawab pencitraan palsu. Sudah pasti pernyataan aneh seperti itu sangat di luar logika manusia yang dengan gamblang mengetahui kondisi negara ini dari pergerakan ekonominya yang menjadi profesi rakyatnya.

Kondisi global yang mengancam ketahanan pangan sebenarnya telah dimulai dengan panasnya api revolusi yang terjadi di daratan Timur Tengah. Tentu saja dampak kondisi global sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang mengandalkan ekspor Crude Palm Oil (CPO). Artinya, jika kebutuhan CPO dunia terganggu sebagai akibat dari goncangan revolusi yang melanda bukan tidak mungkin Indonesia akan terkena depresi. Jika yang terjadi demikian, tentu saja nilai rupiah akan tidak berarti apa-apa di mata dunia internasional yang melambungkan harga-harga bahan pokok melambung.

Pengaruh nyatanya tidak lain tidak bukan, rakyat lemah menjadi korban. Petani miskin akan terjepit tidak bisa lagi menyekolahkan anaknya, kebutuhan pangan sehari-hari juga akan terancam. Makan tak makan menjadi seleksi yang harus dihadapi. Sebab negara telah menimpakan persoalan mahagetir yang tidak bisa dijawab oleh petani dengan kondisi terjepit, bagaimanapun caranya. Artinya, rakyat akan semakin tertindas, meninggal dalam himpitan "perut ibu" sendiri.

Beberapa bukti di lapangan yang menandakan kondisi pertanian kita lemah, misalnya gagal panen akibat perubahan iklim yang ekstrem (Kompas, 19/2/2011), laju konversi lahan yang mempersulit peningkatan produksi pangan (ibid, 1/3/2011), dan areal sawah yang menyusut. Gagal panen yang terjadi akibat cuaca yang kurang bersahabat, merupakan celaka besar yang sangat memukul para petani dari asa mereka. Walaupun begitu, setidaknya petani sejatinya mendapat ganti rugi dari pemerintah.

Kemudian laju konversi lahan. Hal ini adalah masalah yang menuntut titik kemanusiaan harus memiliki logika berpikir penuh pertimbangan. Jika tidak, maka komoditi menjadi satu-satunya jalan melanggengkan konversi ini berjalan terus tanpa kontrol. Padahal, konversi lahan upayanya ialah agar lahan persawahan dinomorsekiankan, mengutamakan perkebunan yang pokoknya menghasilkan untung sebesar-besarnya dalam golongan berat. Tapi mengabaikan hak petani secara umum. Artinya, dampak dari konversi lahan ini, terutama terjadi perampasan hak atas tanah rakyat secara semena-mena. Padahal, tanah adalah modal utama dalam kerja-kerja pertanian. Tanpa tanah, rakyat hanya bisa mengemis. Artinya, hakikat tanah untuk petani merupakan isyarat mutlak yang telah mendarahdaging.

Selanjutnya, penyusutan terhadap tanah yang lagi-lagi menjadi soal pokok dalam masalah pangan. Pendirian bangunan atau gedung-gedung baru yang memakan lahan untuk pembangunan hutan-hutan beton, jelas berdampak sekali terhadap kehidupan petani. Jika lahan sudah susut, sementara jumlah penduduk pun semakin bertambah, apalagi modal hidup petani? Tanah pertanian di ladang atau sawah seolah hilang ditelan kekuatan yang mustahil dilawan petani yang nota bene hidupnya serba kekuarangan.

Sementara itu, langkah-langkah dalam mengatasi hal ini pun tidak pernah terbit secara serius. Reforma agraria sejati yang diharapkan bersama tidak pernah terealisasi. Dengan mengacu pada undang-undang pokok agraria no. 5 tahun 1960 seharusnya petani dimenangkan dalam kesejahteraan sosialnya. Ketahanan pangan negara ini kini malah berada diambang garis was-was. 

Untung sistem ekonomi negara masih dapat stabil sehingga tidak terlalu terasa dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Sebab dengan kondisi yang sekarang, kita sudah mengimpor beras dari negara kecil yang tidak ada ukuran itu dibandingkan dengan pulau-pulau besar negara ini. 

Vietnam sebagai Teladan

Persoalannya, tidakkah Vietnam dikatakan berhasil swasembada pangan dalam negeri hingga mampu mengekspor beras dalam takaran yang besar? Artinya, Vietnam telah membuktikan bahwa dengan swasembada beras, mereka mampu bangkit dari keterpurukan yang melanda dan seolah-olah tidak ada apa-apanya di Asean apalagi di mata internasional. Hal ini patut menjadi acuan. 

Mungkin undang-undang mereka tidak tertulis indah dan pro-rakyat sebagaimana undang-undang yang kita miliki, UU PA no.5 1960. Namun, keberhasilan ini secara sederhana dan belum ilmiah dapat disimpulkan bahwa ada kepedulian pemerintahnya terhadap petani. Tentu saja dengan pikiran sederhana dan sepele itu, mereka kini tengah 

mengalami kemajuan yang memerdekakan rakyatnya terlebih dahulu secara merata.

Itulah bagaimana jika kita mengevaluasi bahwa negara ini tidak perlu berkaca dari negara-negara semaju apa pun jika perbuatannya nihil. 

Tidak ada artinya memasukkan dunia teknologi serba canggih jika tidak ada yang mengartikannya sebagai kebutuhan esensial. 

Rakyat hari ini membutuhkan jawaban konkret atas pahitnya tantangan hidup yang dihadapi dalam kondisi yang tidak sehat ini. 

Petani tidak memerlukan perundang-undangan baru, misalnya, yang jelas-jelas tidak memberikan jalan keluar bagi persoalan kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Oleh karena itu, ketahanan pangan masih menjadi polemik.  Padahal sejatinya bukanlah persoalan serius.  Barangkali kesan ini menandakan betapa bodoh dan tololnya Indonesia dilihat dari dunia luar. 

Betapa tidak, negara agraria sebesar ini dengan santai dan bangga mempromosikan negaranya pada dunia bahwa ia kekurangan stok pangan. Lalu harus mengimpor. 

Nyata sekali kegagalan di mana di dalam mengelola hal ini saja belum berhasil.  Namun, membangga-banggakan CPO ekspor. Inilah ironi yang beterbalikan.  Tidak mendasar, justru mengambang tanpa kalkulasi.  Sekali lagi, persoalannya adalah negara sedang tidak swasembada pangan. 

Lalu apa masalahnya? Seharusnya tanggung jawab ini, penuh kesadaran harusnya dijawab dengan luas dan tegas oleh pemerintah. 

Nah, jika menelisik pada permasalahan ketidakswasembadaan ini sudah saatnya pemerintah kita yang adil dan bijaksana memikirkan tindakan realistis yang berdasar pada kebutuhan pokok negara dan rakyat. 

Konversi lahan pertanian menjadi perkebunan seyogianya betul-betul mendapat pertimbangan matang. 

Kemudian penyerobotan terhadap tanah-tanah rakyat harus segera diselesaikan.  Sekarang ini banyak sengketa tanah di mana-mana antara petani terhadap pengusaha/penguasa. 

Penyelesaian kasus-kasus tanah sesegera mungkin telah merupakan bagian dari tujuan menswasembadakan pangan naional. 

Lagi pula, petani tidaklah kelompok yang merugikan bagi negara, tetapi sebaliknya sangat berkontribusi terhadap perekonomian bangsa, andai pintu agraria sejati dibuka selebar-lebarnya.

Untuk itu, Undang-Undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960 agar segera direalisasikan. 

Dengan demikian, negara ini tidak lagi malah mengimpor beras.  Sehingga kita tidak mengulangi pertanyaan konyol dan tak masuk akal di atas. Semoga.!***

Senin, 24 Desember 2012

perbedaan suku bunga bang indonesia dengan BI rate


Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga.
SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihanuang primer yang beredar.
Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan.

Metode perhitungan

Dalam penelitian, tingkat suku bunga SBI yang digunakan adalah dalam periode bulanan. Oleh karena itu, data tingkat suku bunga SBI yang diperoleh dalam periode harian akan diubah menjadi periode bulanan dengan rumus sebagai berikut:
Rata-rata tingkat suku bunga SBI = Jumlah tingkat suku bunga periode harian selama 1 bulan dibagi dengan jumlah periode waktu selama 1 bulan.
Catatan: Bank Indonesia (BI) telah menghentikan penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bertenor kurang dari 9 bulan, per Februari 2011.

perbedaan suku bunga bang indonesia dengan BI rate


Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga.
SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihanuang primer yang beredar.
Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan.

Rabu, 12 Desember 2012

lirik lagu Maher Zain, Open Your Eyes


Look around yourselvesCan’t you see this wonderSpreaded infront of youThe clouds floating byThe skies are clear and bluePlanets in the orbitsThe moon and the sunSuch perfect harmony
Let’s start question in ourselvesIsn’t this proof enough for us
Or are we so blindTo push it all aside..No..
We just have toOpen our eyes, our hearts, and mindsIf we just look bright to see the signsWe can’t keep hiding from the truthLet it take us by surpriseTake us in the best way(Allah..)Guide us every single day..(Allah..)Keep us close to YouUntil the end of time..
Look inside yourselvesSuch a perfect orderHiding in yourselvesRunning in your veinsWhat about anger love and painAnd all the things you’re feelingCan you touch them with your hand?So are they really there?
Lets start question in ourselvesIsn’t this proof enough for us?Or are we so blindTo push it all aside..?No..
We just have toOpen our eyes, our hearts, and mindsIf we just look bright to see the signsWe can’t keep hiding from the truthLet it take us by surpriseTake us in the best way(Allah..)Guide us every single day..(Allah..)Keep us close to YouUntil the end of time..
When a baby’s bornSo helpless and weakAnd you’re watching him growing..So why denyWhats in front of your eyesThe biggest miracle of life..
We just have toOpen our eyes, our hearts, and mindsIf we just look quiet we’ll see the signsWe can’t keep hiding from the truthLet it take us by surpriseTake us in the best way(Allah..)Guide us every single day..(Allah..)Keep us close to YouUntil the end of time..
Open your eyes and hearts and mindsIf you just look bright to see the signsWe can’t keep hiding from the truthLet it take us by surpriseTake us in the best way(Allah..)Guide us every single day..(Allah..)Keep us close to YouUntil the end of time..
Allah..You created everythingWe belong to YouYa Robb we raise our handsForever we thank You..Alhamdulillah..



lirik lagu Maher Zain, Open Your Eyes

lirik lagu Maher Zain

Kamis, 01 November 2012

istilah dan artinya


  • Bank Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
  • Bentuk Hukum Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif adalah Reksa Dana yang menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya danatersebut diinvestasikan pada berbagai jenis Efek yang diperdagangkan di Pasar Modal dan di Pasar Uang.
  • Efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif atas Efek.
  • Fatwa Syariah adalah Ketetapan Hukum yang dikeluarkan oleh otoritas di bidang syariah di dalam satu lingkungan masyarakat negara/golongan.
  • Kontrak Investasi Kolektif adalah Kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit penyertaan di mana Manajer Investasi diberi kewenangan untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.
  • Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • Metode Perhitungan NAB adalah metode untuk menghitung Nilai Pasar Wajar atas suatu efek portofolio Reksa Dana sesuai dengan PeraturanBAPEPAMNo. IV.C.2.
  • Nilai Aktiva Bersih adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari Reksa dana dikurangi seluruh kewajibannya.
  • Nilai Investasi Awal adalah nilai dana investasi pada saat dilakukan pembelian.
  • Nilai Pasar Wajar suatu Efek adalah harga pasar atau kurs Efek itu sendiri apabila Efek tersebut secara aktif diperdagangkan di Bursa Efek. Namun, nilai pasar wajar dapat berbeda dengan harga pasar apabila transaksi atas Efek tersebut tidak aktif atau tidak ditransaksikan dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal demikian, kriteria penentuan nilai pasar wajar diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan BAPEPAM dan LK.
  • Pembelian (Subscription) adalah tindakan Pemegang Unit Penyertaan untuk melakukan pembelian atas Unit Penyertaan Reksa Dana.
  • Pengalihan (Switching) adalah tindakan pemegang Unit Penyertaan untuk melakukan pengalihan investasinya antar Reksa Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi pada Bank Kustodian yang sama.
  • Penjualan Kembali (Redemption) adalah tindakan pemegang Unit Penyertaan untuk melakukan penjualan kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan.
  • Periode Pengumuman NAB adalah tenggang waktu kewajiban Reksa Dana untuk mengumumkan NAB setiap hari Bursa.
  • Pihak adalah orang perorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi.
  • Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang dimiliki oleh Pihak.
  • Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek.
  • Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
  • Reksa Dana Terproteksi adalah jenis Reksa Dana yang memberikan proteksi atas nilai investasi awal pemegang Unit Penyertaan melalui mekanisme pengelolaan portofolionya.
  • Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap Pihak dalam portofolio investasi kolektif.

Minggu, 14 Oktober 2012

cerita inspiratif

Tadi pagi, saya nonton TVRI. Ada berita dari Jawa Tengah yaitu seorang anak perempuan bernama Getun penderita Tuna Daksa. Tau Tuna Daksa? Dia tidak punya kedua tangan tapi ia siswa yang brprestasi.

Dari kelas 1 sampai kelas 4 SD, meraih peringkat pertama. Trus gmn cara dia menulis?

Getun menggunakan kedua kakinya. Subhanallah. Dia tidak malu pada semua temannya. Bahkan sekolah mengagumi Getun yg juga pintar memainkan piano. Dia suka menjadi pemain piano saat teman2nya paduan suara.

Subhanallah. Remaja yg doyan tawuran harusnya MALU sama Getun yg tidak memiliki tubuh sempurna. Punya kedua tangan malah dipake bacok, lempar batu, ngeroyok. Mang situ keren apa?

Tidak bersyukur. Yap tepatnya seperti itu. Remaja yg doyan tawuran tdk brsyukur pd tubuh sempurna yg telah diciptakan Allah. Brsyukur tidak hanya mengucapkan alhamdulillah saja tp prgunakanlah untuk hal2 yg baik.

Sidoarjo, 14 Oktober 2012
Created : Annisa Mutiara Hati

cerita inspiratif

Tadi pagi, saya nonton TVRI. Ada berita dari Jawa Tengah yaitu seorang anak perempuan bernama Getun penderita Tuna Daksa. Tau Tuna Daksa? Dia tidak punya kedua tangan tapi ia siswa yang brprestasi.

Dari kelas 1 sampai kelas 4 SD, meraih peringkat pertama. Trus gmn cara dia menulis?

Getun menggunakan kedua kakinya. Subhanallah. Dia tidak malu pada semua temannya. Bahkan sekolah mengagumi Getun yg juga pintar memainkan piano. Dia suka menjadi pemain piano saat teman2nya paduan suara.

Subhanallah. Remaja yg doyan tawuran harusnya MALU sama Getun yg tidak memiliki tubuh sempurna. Punya kedua tangan malah dipake bacok, lempar batu, ngeroyok. Mang situ keren apa?

Tidak bersyukur. Yap tepatnya seperti itu. Remaja yg doyan tawuran tdk brsyukur pd tubuh sempurna yg telah diciptakan Allah. Brsyukur tidak hanya mengucapkan alhamdulillah saja tp prgunakanlah untuk hal2 yg baik.

Sidoarjo, 14 Oktober 2012
Created : Annisa Mutiara Hati

cerita inspiratif

Kamis, 04 Oktober 2012

artikel keuangan



ARTIKEL MANAJEMEN KEUANGAN




DISUSUN OLEH














                        ANDY SATRIO : (090410046)
 
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................       2
PENDAHULUAN....................................................................................................       3
ARTIKEL PERTAMA
A.    Pendahuluan..................................................................................................       4
B.     Fungsi Manajemen Keuangan........................................................................       4
C.     Tujuan Perusahaan.........................................................................................       5
D.    Manfaat Nilai Waktu Uang...........................................................................       6
E.     Future Value..................................................................................................       6
F.      Present Value.................................................................................................       7
G.    Annuity..........................................................................................................       7

ARTIKEL KEDUA
A.    Pengertian Manajemen Keuangan.................................................................      11  
B.     Fungsi Manajemen Keuangan........................................................................      12
C.     Keputusan dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan....................................     13
D.    Kedudukan Manajemen Keuangan dalam Organisasi Perusahaan................      14
E.     Tujuan Manajer Keuangan dalam Perusahaan...............................................      15
F.      Konsep Nilai Waktu Uang.............................................................................      17
1.      Future Value......................................................................................      18
2.      Present Value.....................................................................................      18
3.      Annuity..............................................................................................      19

ANALISIS KEDUA ARTIKEL..............................................................................      20
PENUTUP.................................................................................................................      21






















PENDAHULUAN

           

            Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.

            Dalam isi artikel manajemen keuangan berikut ini akan dibahas mengenai materi kuliah yang berkaitan dengan manajemen keuangan, diantaranya adalah mengenai pengertian, fungsi dan peran, serta konsep nilai waktu uang.

            Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk membandingkan kedua jenis artikel yang berbeda, serta menganalisis kebaikan serta keburukannya. Semoga artikel yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, jika ada kekurangan saya mohon maaf, karena memang ini masih dalam masa pembelajaran.
           
                                        





















ARTIKEL PERTAMA
A. Pendahuluan
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.

B. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :
1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.



C. Tujuan Perusahaan

Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat
untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.

Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi yaitu :
1. Jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan     manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas,      sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan        pekerjaan.
3. Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan          keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua     tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar       keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.
4. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan             peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi   peraturan tersebut.Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai             perusahaan dengan pertimbangan teknis sebagai berikut :
1. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena        memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai    uang.
2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus             pendapatan perusahaan.
3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin         beragam.

D. Manfaat Nilai Waktu Uang

Berbagai keputusan tentang struktur keuangan, lease atau beli, pembayaran kembali obligasi, teknik penilaian surat berharga dan permasaahan biaya modal merupakan keputusan yang memerlukan pengetahuan tentang nilai waktu uang.

E. Future Value

Future value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

                        FV=PV(1+r)n

FV = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
r = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :

                   FV=PV(1+r /360)360n

Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Pada tanggal 2 Januari 2000, Agung menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar Rp. 2.000.000, dengan tingkat bunga sebesar 12% pertahun.
Hitung nilai tabungan Agung pada tanggal 2 Januari 2002, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
3. Bunga dimajemukkan setiap hari
Jawab :
1.FV  = Rp 2.000.0000 (1+0,12)2
        = Rp 2.508.800

2.FV = Rp 2.000.000 (1+0,12/12)12(2)
                   Rp 2.539.470
               
  3.FV = Rp 2.000.000(1+0,12/360)360(2)
               Rp 2.542.397


F. Present Value

Present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini :
                 
                  PV=FV(1+r)-n

FV = Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
r = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :

PV=FV(1+r/360)-360n

            Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
            Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya dua tahun mendatang, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali

1. PV = Rp. 10.000.000 (1+0,12)-2
         = Rp. 7.971.939

2. PV = Rp. 10.000.000 (1+0,12/12)-12(2)
           = Rp. 7.875.661



G. Anuiti

            Anuiti adalah rentetan pembayaran yang biasanya sama besar yang dibayarkan pada interval waktu yang sama, misalnya premi asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa, pembayaran cicilan dalam pembelian angsuran, pembayaran bunga obligasi dan sebagainya. Present value dan Future value anuitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

PVanuiti = X{1-(1-r)-n/r}

FVanuiti = X{(1+r) n-1/r}

            Untuk menggambarkan penggunaan kedua rumus di atas, diberikan contoh berikut ini :
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Agung setiap bulan mulai tanggal 2 Januari 2000, agar dapat membelinya dua tahun mendatang.
Jawab : FVanuiti = X{(1+r)n-1/r}

              10.000.000=X{(1+0,01)24-1/0,01}
              10.000.000=26,97X
                     X       =370.782

            Berarti Agung harus menabung sebesar Rp. 370.782 perbulan agar dapat membeli sepeda motor tersebut.

























ARTIKEL KEDUA

          Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
            Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik. Kebijakan moneter berhubungan dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Khususnya inflasi mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan antara lain masalah :
1. Masalah akuntasi
2. Kesulitan perencanan
3. Permintaan terhadap modal
4. Suku bunga
5. Harga obligasi menurun

Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak lansung terhadap manajemen keuangan antar alin masalah :
1. Persaingan internasional
2. Keuangan internasional
3. Kurs pertukaran yang berfluktuasi
4. Marger, pengambilalihan, dan restrukturisasi
5. Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan

A. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi- fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut.

Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan,
maupun depresiasi.
Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan.
Beberapa definisi :
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
                                        
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan (Weston dan Copeland, 1992: 2)

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

B. Fungsi Manajemen Keuangan
            Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.

Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat (4) aspek yaitu:

1.      Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2.      Kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3.      Ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4.      Keempat, menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana dapat diperoleh dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
            Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

C. Keputusan dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
            Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis:
1.      Mengambil keputusan investasi (investment decision), Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
2.      Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision), Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
3.      Mengambil keputusan dividen (dividend decision) atau dividen policy, Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
4.      Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah harga yang terbentuk seandainya perusahaan dijual. Apabila perusahaan “go public” maka nilai perusahaan ini akan dicerminkan oleh harga saham perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka pemilik perusahaan menjadi lebih makmur sehingga mereka menjadi lebih senang.
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Perolehan dana dengan biaya murah.
2.      Penggunaan dana efektif dan efisien
3.      Analisis laporan keuangan
4.      Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.

D. Kedudukan Manajer Keuangan Dalam Struktur Organisasi Perusahaan 

Di dalam perusahaan yang besar bidang keuangan dipimpin oleh seorang manajer keuangan (chief financial manager). Manajer keuangan atau sering disebut direksi keuangan melaporkan secara langsung kepada direktur keuangan atau presiden direktur.
Sedangkan di dalam departemen keuangan dalam suatu perusahaan dibagi lagi ke dalam beberapa bagian/divisi yang dipunyai oleh seorang kepada divisi meliputi:
1.      Divisi anggaran, bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan memperbaiki bugdet operasi (operating bugdet)
2.      Divisi penganggaran modal (capital budgeting) yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan analisis pengeluaran modal
3.      Divisi perencanaan keuangan, yang bertanggung jawab untuk mengambil alternatif pemenuhan kebutuhan dana jangka panjang
4.      Divisi perencanaan keuangan jangka pendek, yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan dana jangka pendek, serta investasi jangka pendek pada surat berharga (marketable securities)
5.      Divisi kredit, bertanggung jawab untuk menentukan kredit yang akan diberikan kepada langganan, disamping itu divisi ini juga bertanggung jawab dalam negoisasi dengan kreditor (lembaga keuangan Bank dan bukan Bank)
Divisi hubungaan masyarakat (human relation), bertanggung jawab terhadap pembentukan image/komunikasi antara perusahaan, pemegang saham, para investor dan masyarakat keuangan secara umum


E. Tujuan Manajemen Keuangan Pada Perusahaan 

            Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan (The Main Objective of Financial Management) adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, bukan memaksimumkan profit. Arti memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab social, mengabaikan risiko, dan berorientasi jangka pendek. Sedangkan arti memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai berikut:
1.      Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
2.      Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam pengertian akuntansi.
            Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.

Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham/pemilik perusahaan tidak mengingkari adanya social objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:
1.      Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan. Artinya jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2.      Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan produk juga harus diperhitungkan. Dimana perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan.
3.      Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.
4.     Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut.

Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis sebagai berikut :
1.      Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2.      Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.
3.      Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam.


            Nilai ialah sesuatu yang dijunjung tinggi dan dihormati. Dalam perusahaan hal itu diwujudkan dalam perhitungan laba oprasional bersih atau net operating profit after tax yang lazim disebut NOPAT. Perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai maksimum jika NOPAT lebih besar dari pada biaya modal yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Misalnya perusahaan memiliki modal Rp 1000, biaya modal yang diperhitungkan 10% per tahun, Laba oprasi Rp150. pajak 20%. Nilai Perusahaan sebesar
[Laba Operasi (1 – Pajak ) – ( Biaya Modal X Modal)]
= ------------------------------------------------------
Biaya Modal

[Rp 150 ( 1 – 0,20) – (0,10 X Rp 1000)]
= ----------------------------------------
Rp 1200
= 0,10

            Berdasarakan perlindungan diatas, perusahaan memiliki tambahan nilai modalnya ( atau nilai invetasinya) Rp 1000, sedangkan nilai perusahaan berdasarkan kapitalisasi laba oprasi bersih Rp 1200. Manajemen harus berusaha agar nilai perusahaan semaksimum mungkin, artinya ia harus mampu memperoleh laba operasi sebesar-besarnya dengan modal yang digunakan sekecil mungkin.

F.
KONSEP NILAI WAKTU UANG

Pemahaman konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan  keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih.

Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu (discount factor).

Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu ( Compound factor)

1.      FUTURE VALUE : nilai uang diwaktu akan datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku.

      BUNGA SEDERHANA
Bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja.

FVn = Po [ 1 + (i) (n) ]


      Dimana:

            FVn    = future value tahun ke-n

            Po        = pinjaman atau tabungan pokok
            i           = tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
            n          = jangka waktu
           

2.      PRESENT VALUE : nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang atau serangkaian pembayaran yang dinilai pada tingkat bunga yang ditentukan.

    Pvo = Po = FVn / ( 1 + i ) n    atau  Po  = FVn [1/(1 + i)n]

3.        ANNUITY :  suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu.

     Anuitas nilai sekarang adalah sebagai  nilai i anuitas majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.

PVAn =  A1 [(S (1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]

     Anuitas nilai masa datang adalah sebagai nilai anuaitas  majemuk masa depan dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.

FVAn =  A1 [(S (1+i) n – 1 ] / i

Dimana : A1    : Pembayaran atau penerimaan setiap periode :


















ANALISIS KEDUA ARTIKEL

            Pada tahap pendahuluan di artikel yang pertama langsung membahas mengenai pengertian manajemen keuangan, serta segala sesuatu yang berkaitan dengan fungsi manajer keuangan dalam suatu organisasi perusahaan. Sedangkan pada artikel yang kedua sebelum masuk kepada pengertian serta fungsi dari manajer keuangan terlebih dahulu diperkenalkan beberapa sejarah singkat mengenai manajemen keuangan dari beberapa periode sebelum lahirnya fungsi manajemen keuangan seperti pada masa saat ini, serta dicantumkan juga beberapa penyebab terjadinya  perkembangan manajemen keuangan, barulah kemudian masuk kepada pengertian apa itu manajemen keuangan, serta peran dan tanggung jawab manajer keuangan.
           
            Kemudian mengenai analisis defenisi tersebut, pada artikel yang pertama hanya dicantumkan satu versi saja, sedangkan pada artikel yang kedua dicantumkan lebih dari satu versi yang didapat dari beberapa narasumber. Setelah masalah definisi kemudian masuk kepada fungsi dari manajemen keuangan kedua artikel hampir sama bahasan nya, hanya saja pada artikel kedua lebih luas lagi bahasan nya, karena dicantumkan juga beberapa keputusan dan tanggung jawab manajemen keuangan. Serta tujuan dan langkah-langkah apa yang harus diambil oleh manajemen keuangan lebih lengkap lagi dibahas pada artikel yang kedua.

            Setelah itu, kedua artikel membahas tentang konsep nilai waktu uang. Pada bagian ini masalah yang dikaji kedua artikel adalah sama, yakni :
1.      future value
2.      present value
3.      annuity

      Hanya saja pada artikel yang pertama bahasan nya lebih lengkap lagi, karena ia bukan hanya membahas bagaimana rumus mencari nilai uang dengan asumsi bunga tunggal saja, tetapi jika dicantumkan bagaimana cara jika ingin mencari bunga majemuk. Sedangkan pada artikel yang kedua tidak, ia hanya membahas bagaimana cara mencari nilai uang pada kondisi bunga tunggal saja, tetapi jika pada keadaan bunga majemuk tidak. Selain itu pada artikel yang pertama juga dilengkapi dengan contoh soal, sehingga lebih memudahkan lagi dalam memahminya. Sedangkan pada artikel yang kedua tidak.

      Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. pada bagian yang pertama yang mengkaji tentang pengertian dan fungsi       manajemen keuangan artikel yang kedua lebih bagus, karena kajian nya lebih     lengkap dan kompleks.
2.  tetapi pada pembahasan yang kedua, yakni yang membahas masalah konsep nilai    waktu uang artikel yang kedua lebih bagus, karena selain tidak hanya membahas       bagaimana cara mencari bunga tunggal, tetapi juga dengan bunga majemuk nya. Selain itu juga pada artikel yang pertama dilengkap dengan contoh soal sehingga             lebih mudah untuk memahaminya.

      Demikianlah sedikit penjelasan singkat dari saya mengenai analisis artikel manajemen keuangan ini, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

PENUTUP
             Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Dengan memahami defenisi, fungsi, serta tujuan manajemen keuangan kita akan mengetahui manfaat dari manajemen keuangan tersebut, dan semoga dapat diaplikasikan ke kehidupan nyata.